Pages

MENU

Rabu, 23 Oktober 2013

OBJEK KAJIAN GEOGRAFI POLITIK



OBJEK STUDI GEOGRAFI POLITIK
Setelah mengikuti penjelasan sejarah Gegrafi politik di pembahasan sebelumnya, akhirnya tergambar apa yang menjadi objek studi geografi politik. Dengan menggarisbawahi pendapat dan Ratzel bahwa negara adalah organic state yang memiliki batas wilayah yang pasti, maka objek studi geografi politik tidak terlepas dari negara. Dalam studi geografi politik, negara adalah political region atau politically organized areas yang di dalamnya mempelajari relasi antara kehidupan dan aktivitas politik dengan kondisi-kondisi alam suatu negara.
Negara adalah political unit. Menurut Pounds (1963, 1):”States are part of hierarchy of politically organized areas dan Alexander (1966, 36) juga menyatakan bahwa ”the state is a basic component of the world political pattern Dari dua pendapat di atas negara sebagai objek geografi politik adalah suatu kesatuan politik ya memperlihatkan keunikannya, homogenitas dan individualitas.
Apa yang dipelajari dari negara? Aspek yang dipelajari geografi politik di suatu negara sebagai political region antara lain tentang lokasi, luas dan bentuk wilayah suatu negara. Faktor lokasi, luas dan bentuk wilayah negara merupakan space factors yang terpenting di dalam setiap menganalisis suatu negara karena space is the integrating factoring geography” (Carlson, 1960:24-25).
Di antara faktor-faktor negara, terdapat faktor yang lebih penting yaitu faktor lokasi. Ada empat cara kita memandang lokasi geografis ini. Dalam aspek dapat ditentukan berdasarkan garis lintang dan bujur (lokasi Astronomis), lokasi maritim dan lokasi kontinental, lokasi dalam hubungan negara tetangga di sekitarnya (lokasi vicinal), dan lokasi berdasarkan terhadap pusat-pusat kegiatan dunia. Mengenai lokasi geografi akan lebih lanjut.
Wilayah kekuasaan suatu negara merupakan landasan bagi kehidupan sosial, ekonomi dan politik bangsa. Ia merupakan jaminan kelangsunga negara, adanya rasa persatuan dan kesatuan nasional banyak dipengaruhi sifat-sifat dan kondisi wilayah teritorial negara. Sedangkan lokasi, luas dan bentuk wilayah, keadaan iklim dan topografi serta potensi sumber-sumber mempengaruhi kebijakan strategi dan power, struktur ekonomi dan penyebaran penduduk, pola pengembangan pertahanan dan keamanan kekuatan nasional.
Di dalam setiap era kehidupan bangsa-bangsa akan selalu muncul negara yang karena penduduk dan potensi alamnya mampu mengembangkan kekuatan dirinya. Pada abad ke-19 kita mengenal beberapa negara kekuatan besar seperti lnggris, Prancis, Jerman, Italia, Austria-Hongaria, Turki, Jepang dan Amerika Serikat, yang kemudian setelah berakhirnya perang hanya tinggal lima kekuatan saja, di mana Jerman dan Turki mengalami kekalahan dan Austria-Hongaria menjadi terpecah-pecah. Di awal abad 20 muncul kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Uni Sovyet. Di awal abad 21, mulai kekuatan baru seperti Cina dan Jepang. Pasang surutnya peta politik menjadi fenomena yang menarik bagi geografi politik.
Selain mempelajari masalah power, geografi politik juga menganalisa kondisi kemampuan dan ketangguhan dalam membina negara, mengembangkan dan mempertahankan kehidupan politik dari suatu negara. Norman dalam Abdurachmat (1987) menyatakan bahwa istilah “power” mencakup pengertian-pengertian baik yang bersifat internal maupun eksternal. power adalah kemampuan yang ditujukan ke dalam untuk membina kesatuan dan persatuan nasional, dan eksternal power dalam rangka pembinaan dan pelaksanaan politik luar negeri dan pertahanan nasional.
Mempelajari power merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari studi geografi politik, khususnya apa yang disebut The Geography of Power. Setiap negara di dunia memiliki luas wilayah teritorial. Di dalam wilayah negara terdapat kekayaan alam dan sejumlah penduduk. Keduanya merupakan sumber utama pembentukan power suatu negara. Jika dua negara berbeda luas wilayahnya, sumber daya alam dan jumlah penduduknya, maka dapat dipastikan negara tersebut akan berbeda kekuatannya.
Dalam sudut pandang studi geografi politik, faktor alam dan penduduk merupakan hal yang sangat penting dalam kekuatan negara (The essential  element of the state are land and people) dan pengertian Negara menurut Ratzel tidak lain sebagai “ein stuck boden, ein stuck menschen” artinya sejengkal tanah dan sejumlah penduduk.
Geografi politik juga mempelajari penduduk terkait dengan perhitungan keseimbangan kekuatan negara, apakah penduduk telah menjadi potensi sumberdaya manusia atau sebaliknya hanya sebagai beban negara. Di sejumlah negara, penduduk sudah dianggap sebagai beban karena terlalu banyak dan padat, sementara di negara yang lain merasa masih kurang. Negara yang merasa terlalu banyak penduduknya menerapkan kebijakan anti-natalitas sedangkarn negara yang merasa kurang penduduknya akan menerapkan kebijakan pro natalitas.
Setelah faktor penduduk, para ahli geografi politik juga mempelajari potensi sumber daya alam yang dimiliki sebuah negara. Suatu negara yang kaya akan sumber daya alam memiliki peluang untuk menjadi negara yang kuat Kekuatannya apakah karena mendukung sektor industrinya, atau karena sumber daya alamnya tersebut diekspor ke negara lain. Walaupun faktor sumber daya alam bukan satu-satunya faktor penentu, tetapi setidaknya dapat memperpanjang usia suatu negara. Negara-negara berkembang yang saat ini masih bertahan, salah satunya caranya karena telah menjual sumber daya alam. Uang hasil penjualan sumber daya alam digunakan untuk membiayai penyelenggaraan negara, mensubsidi bahan pangan rakyat, dan selebihnya untuk membangun infrastruktur ekonomi dalam negeri.
Dewasa ini terdapat lebih dari 150 negara di dunia yang satu sama lainnya memperlihatkan perbedaan, baik sebagai negara besar maupun kecil. Perbedaannya terletak pada luas dan bentuk wilayahnya, dalam jumlah dan kemampuan penduduk, tingkat perkembangan dan kemampuan ekonomi, dan perbedaan dalam struktur kebijakan politiknya.
Berapakah sebenarnya luas wilayah yang dapat dianggap cukup bagi suatu negara? Pertanyaan tersebut tidak akan pernah terjawab. Setiap negara akan sekuat tenaga untuk mempertahankan wilayahnya. Dengan asumsi tersebut, tidak ada suatu negara di dunia pun yang mampu membatasi ketercukupan terhadap luas wilayahnya. Negara selalu merasa kurang terhadap luas wilayahnya. Setiap ada kesempatan, ”kalau biasa” luas negaranya terus bisa bertambah.
Setelah memperhatikan luas wilayah negara, geografi politik juga memperhatikan bentuk-bentuk wilayah negara. Negara yang berbentuk sempit dan memanjang tentu akan berbeda cara pengelolaanya dengan negara yang berbentuk persegi. Beberapa negara mempunyai bentuk negara yang “compact” (seperti Switzerland, Rumania, Hongaria dan India), bentuk ”Circular” (seperti Prancis dan Polandia), bentuk “Long-Narrow’ (seperti Chile dan Vietnam) dan bentuk “Divided or Separated” (seperti Mesir, Turki, indonesia, Amerika Serikat, dan semua negara kepulauan). Bentuk yang mendekati ideal barangkali hanya Prancis dengan ibu kotanya Paris yang terletak hampir di tengah-tengah wilayah negara.
Dengan mengetahui bentuk negara, geografi politik berkepenting menentukan letak ibukotanya. Letak atau lokasi ibukota negara terkait faktor sejarah, keamanan, dan pengembangan wilayah di masa depan. Oleh karena itu, geografi politik akan selalu “ikut campur” dalam menentukan ibukota bahkan ibukota provinsi, kabupaten, kota, dan kecamatan. Jika suatu negara telah ditentukan ibukotanya, geografi politik juga akan memberi masukan tentang fungsi-fungsinya. Beberapa ibukota negara hanya difungsikan sebagai pusat administrasi dan pusat pemerintahan, seperti: Washington D.C, Camberra, Islamabad dan Riyadh. Tetapi di sejumlah negara, ibukotanya difungsikan berbagai macam peranan yaitu untuk pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pelabuhan, pendidikan, dan lain-lain. Contohnya ibukota Jakarta. Karena banyak fungsi tentu saja akan lebih sibuk, rawan macet, dan besar terhadap investasi yang tertanam di ibukota jika terjadi kerusuhan atau kudeta.

Artikel terkait : Sejarah Geografi Politik, Pendekatan Studi Geografi Politik, Ruang Lingkup Geografi Politik.
Jika Ingin Artikel-Artikel Mengenai Geografi dan Cabang-cabang ilmunya
Kunjungi Alamat ini : http://ilhambirtaria.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENU BAR