Permasalahan pemanasan global (global warming)
banyak sekali orang yang membicarakannya. Lapisan ozon yang menipis, suhu yang
semakin panas menjadi berita penting. Namun sebenarnya pemanasan global sudah
terjadi sejak awal mula bumi ini terdapat kehidupan tumbuh-tumbuhan. Bakteri
dan ganggang yang saat itu ada lebih dahulu merupakan makhluk hidup yang paling
banyak memberi sumbangan terbesar terjadinya kenaikan suhu bumi. Melalui proses
respirasi yang dilakukan, menjadikan kadar karbondioksida (CO2)
sebagai gas buang jumlahnya di lingkungan atmosfer meningkat. Peningkatan suhu
tersebut mengakibatkan es yang ada di kutub mencair. Bumi yang pada awalnya
tertutupi oleh es mulai tampak daratan yang sebenarnya. Hal tersebut tidak
memberi pengaruh negatif yang besar terhadap kehidupan di bumi sebab alam
mempunyai kemampuan untuk tetap menjaga keadaan agar tetap seimbang.
Munculnya manusia dan berkembangnya secara cepat
menyebabkan semakin banyak pula gas sisa hasil pembakaran yang ada di atmosfer.
Pemanasan global tidak dapat kita cegah, namun setidaknya kita dapat mengurangi
dampak negatif yang ditimbulkannya
1.
Menjaga (kalau perlu menambah) jumlah tanaman
(pohon) yang ada merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan.
2.
Memangkas (bukan menebang) pohon besar
dilingkungkan kita.
3.
Mengurangi (menggunakan seefisien mungkin)
penggunaan bahan bakar yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
4.
Menghemat (kalau perlu di daur ulang) penggunaan
bahan kebutuhan sehari-hari yang berasal dari pohon (kertas misalnya) yang
dapat kita manfaatkan kembali.
Kalau kita menjaga pohon tetap
ada di lingkungan ini, kita akan mendapatan
berbagai manfaat yang berkelanjutan. Akar pohon yang kita tanam secara
nyata sangat bermanfaat. Akar dapat berfungsi menyimpan air dan mineral
terlarut, konduksi, pengokoh dan penyimpan cadangan makanan. Pohon dengan daun
dan batang yang dimilikinya dapat menyerap CO2 (yang bersifat racun
bagi hewan dan manusia) yang ada di lingkungan untuk digunakan dalam
fotosintesis, pohon akan menghasilkan oksigen (O2) sebagai hasil
dari proses fotosintesis, dan pohon akan menghasilkan zat makanan, buah,
sayuran, bahan bakar dan lain-lain dari hasil fotosintesis yang dilakukannya.
Pohon dapat menahan sinar matahari yang jatuh ke permukaan bumi sehingga
mengurangi penguapan (evaporasi).
KENDARAAN BERMOTOR, POLUSI DAN POHON
Satu kendaraan bermotor menghasilkan 8,22
kg CO2 per hari .
Sebuah pohon dengan tajuk 15 meter akan menyerap karbon 28,224 kg
per hari untuk fotosintesis. Satu pohon dengan tajuk 1 meter dapat menyerap
1,881 kilogram per hari. Berdasarkan perhitungan itulah maka dalam satu mobil
dibutuhkan sekitar lima pohon untuk dapat meredam atau menyerap karbon dioksida
yang dihasilkannya.
Setiap 100
liter bahan bakar yang dikonsumsi akan menghasilkan 340 Kg emisi
CO2 atau satu liter menghasilkan 3,4 kg CO2 .
Setiap satu
hektar lahan hijau dapat mengubah 3,7 ton CO2 dari aktivitas manusia,
pabrik, dan kendaraan bermotor menjadi 2 ton O2 yang dibutuhkan manusia.
Pepohonan di areal seluas 300 x 400 meter mampu
menurunkan konsentrasi debu di udara dari 7.000 partikel per liter menjadi
4.000 partikel per liter.
Satu hektar hutan selama satu jam mampu menyerap 8 kg gas
CO2, sama dengan proses 200 orang bernapas.
Satu pohon
yang berpotosintesa sama dengan menyerap 1 kg CO2 dan mengeluarkan 0,73 kg O2.
Peneliti
Norwegia memperlihatkan, dalam satu musim pertumbuhan, pohon dengan diameter 14
m dengan luas permukaan daun sekitar 1.600 m2 menyerap sejumlah CO2 dan SO2 di
udara untuk menghasilkan sejumlah O2 yang cukup bagi keperluan bernafas satu
orang dalam satu tahun.
Pohon yang
sama akan memfilter satu ton debu per tahun, mengurangi kotornya udara kota.
Sementara itu pada kasus lain, dengan perkiraan
sebuah mobil menempuh perjalanan rata-rata 1.600 km per tahun sehingga
diperlukan 200 batang pohon untuk menyerap CO2 yang diemisikan oleh setiap
mobil, maka kota baru hemat energi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar