Diastropisme (Tektonisme) adalah tenaga
yang bekerja dari dalam bumi yang mengakibatkan pergeseran dan perubahan posisi
lapisan batuan sehingga mengubah bentuk muka bumi. Gerakan tersebut dapat
dibedakan menjadi gerakan orogenesis dan epirogenesis. Semua gerakan
tersebut akan mengubah bentuk permukaan bumi berupa munculnya sesar dan
pelipatan. Epirogenesis adalah pengangkatan jalur kerak bumi sehingga membentuk
pegunungan yang berlangsung sangat lambat dan meliputi daerah yang sangat luas.
Orogenesis adalah proses
pembentukan pegunungan (mountain building) atau pengangkatan kerak bumi
karena tumbukan lempeng. Proses tersebut menghasilkan pegunungan berangkai yang
bersamaan dengan itu terbentuk sesar dan lipatan. Misalnya Pegunungan Himalaya.
Jadi, gunungapi tidak termasuk orogenesis karena tenaga yang membentuknya
adalah tenaga vulkanisme bukan diastropisme.
1) Sesar (Faults)
Sesar atau patahan adalah
retakan pada kerak bumi akibat adanya pergeseran pada batuan. Pergesaran
tersebut berkisar antara beberapa centimeter saja sampai mencapai ratusan
kilometer.
Contoh sesar yang terkenal adalah
sesar San Andreas di California. Di Indonesia juga terdapat sesar yang sangat
terkenal, yaitu sesar Sumatera yang Nampak di lapangan berupa Pegunungan Bukit
Barisan. Sesar tersebut memotong Pulau Sumatera sejajar dengan zone penunjaman
Lempeng Indo-Australia ke bawah benua Asia di barat Sumatera.
Sesar terbentuk karena bumi
kita yang terdiri atas sejumlah lempeng yang saling bergerak antara satu dengan
lainnya. Gerakan lempeng tersebut akan menimbulkan tegangan, tekanan, dan
gesekan sehingga terjadi perubahan posisi lapisan batuan.
Di lapangan, sesar dapat
dikenali dalam bentuk bukit dan lembah, tebing, atau bisa juga berupa sungai.
Walaupun demikian, tidak semua bukit atau sungai merupakan sesar. Karena zone
sesar merupakan zone lemah maka air akan
lebih mudah mengalir di sini ketimbang di zone batuan yang utuh. Karena itu,
biasanya zone sesar juga mudah tererosi dan bentuknya tidak lagi sempurna.
2). Lipatan dan Gejala
Perlipatan
Lipatan adalah bentuk ombak
atau gelombang pada suatu lapisan kulit bumi, yang ditunjukkan oleh perlapisan
batuan. Lipatan terbentuk karena pergeseran lempeng tektonik. Pergeseran
lempeng tersebut mengakibatkan adanya lapisan yang terdorong secara horizontal,
baik pada salah satu tepi lapisan maupun pada kedua tepi lapisan.
Lapisan batuan kemudian
mengalami pelipatan atau pelengkungan. Suatu lipatan terdiri atas beberapa
bagian yang membentuk struktur lipatan. Struktur sebuah lipatan terdiri atas:
a)
antiklin, yaitu unsur struktur lipatan dengan bentuk yang
cembung (convex) ke atas.
b)
sinklin, yaitu lipatan yang cekung (concave) ke atas.
c)
sayap (limb), yaitu
bagian dari lipatan yang terletak menurun mulai dari lengkungan maksimum suatu
antiklin sampai lengkungan maksimum suatu sinklin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar