Pada awalnya, orang
tertarik untuk mempelajari geologi hariya karena didorong oleh rasa
keingintahuan terhadap apa yang dilihat dan dirasakan disekitarnya. Hal ini
dapat dilihat dan kenyataan dengan tersiratnya konsep-konsep terjadinya Bumi di
hampir semua budaya kuno dan dalam ajaran-ajaran agamanya. Proses-proses alam
menakjubkan, seperti meletusnya gunung api yang mengeluarkan bahan-bahan pijar
dari dalam perut bumi, goncangan bumi yang menghancurkan segala yang ada di
muka bumi dan lain sebagainya, telah mendorong orang-orang untuk mencari
jawabannya. Ilmu Geologi itu sendiri sebenarnya dapat dikatakan baru, dimulai
pada sekitar 500 hingga 300 tahun sebelum Masehi, yang didasarkan kepada fakta-fakta
yang disusul dengan pemikiran-pemikiran dan pernyataan-pernyataan yang diajukan
oleh pakar-pakar filsafat Yunani. Geologi sejak itu, berkembang menjadi ilmu
pengetahuan tentang bumi. Dengan semakin majunya peradaban dimana banyak benda-benda
kebutuhan manusia dibuat yang memerlukan bahan-bahan tambang seperti , tembaga,
emas dan perak, kemudian juga batubara dan minyak bumi sebagai energi, dan
karena semua ini harus diambil dari dalam Bumi, maka Ilmu Geologi kemudian
berkembang sebagal ilmu terapan, yang dalam hal mi berfungsi sebagai penuntun
penting di dalam eksplorasi.
disamping itu,
geologi di zaman modern juga ternyata berkembang sebagal ilmu terapan dalam
pembangunan teknik sipil dan pengembangan wilayah. Perencanaan
pelaksanaan pembangunan terhadap bangunan-bangunan teknik sipil seperti halnya, bendung, terowongan, jembatan, jalan dan lainnya memerlukan data geologi,
bangunan tersebut harus dibangun diatas permukaan bumi. Dengan semakin meningkatnya penghunian bumi yang diikuti dengan penyediaari sarananya, maka lokasi hunian yang semula terletak di daerah-daerah yang mudah dijangkau dan sederhana tatanan geologinya, sekarang sudah meluas ke wilayah-wilayah yang rumit dan memerlukan pengetahuan geologi yang lebih lengkap dan teliti didalam pembangunannya. Air yang merüpakan salah satu unsure dari bumi, menjadi kebutuhan yg sangat vital balk untuk rumah tangga, pertanian maupun sebagai pembangkit listrik yang harus disediakan.
pelaksanaan pembangunan terhadap bangunan-bangunan teknik sipil seperti halnya, bendung, terowongan, jembatan, jalan dan lainnya memerlukan data geologi,
bangunan tersebut harus dibangun diatas permukaan bumi. Dengan semakin meningkatnya penghunian bumi yang diikuti dengan penyediaari sarananya, maka lokasi hunian yang semula terletak di daerah-daerah yang mudah dijangkau dan sederhana tatanan geologinya, sekarang sudah meluas ke wilayah-wilayah yang rumit dan memerlukan pengetahuan geologi yang lebih lengkap dan teliti didalam pembangunannya. Air yang merüpakan salah satu unsure dari bumi, menjadi kebutuhan yg sangat vital balk untuk rumah tangga, pertanian maupun sebagai pembangkit listrik yang harus disediakan.
Akhir-akhir ini
masalah bencana akibat lingkungan mulai semakin mencuat ke permukaan, baik yang
disebabkan oleh proses alam itu sendiri maupun yang disebabkan oleh ulah
manusia didalam membangun sarana dan memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti
penggalian-penggalian bahan tambang dan bangunan, pengambilan air tanah, sumberdaya
energi seperti batubara dan minyak bumi dan lain sebagainya, yang dilakukan
tanpa dilandasi oleh perhitungan keadaan geologi setempat. Pengetahuan geologi
dalam hal ini menjadi penting didalam upaya untuk mencegah dan menanggulangi
terjadinya bencana lingkungan. Disamping itu, sebagai ilmu terapan, muncul pula
cabang-cabang ilmu geologi terapan seperti Geologi Teknik, Geologi Lingkungan,
Geologi Minyak bumi, Geologi Konservasi dan lain-lain.
Geologi pada
hakekatnya merupakan suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari
segala sesuatunya mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada.
Merupakan kelompok dan ilmu-ilmu yang membahas perihal sifat-sifat dan
bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur dalaman, proses-proses yang bekerja
baik didalam maupun di atas permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta
sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang.
Geologi dapat
digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang komplek, mempunyai pembahasan
materi yang beranekaragam namun juga merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan
yang menarik untuk dipelajari. Hampir setiap bentuk bangunan teknik sipil
seperti bendungan, jembatan, gedung-gedung bertingkat dibangun diatas permukaan
bumi. Demikan pula bahan-bahan tambang harus digali dan diambil dari dalam
bumi. Kaitannya yang sangat erat dengan bidang-bidang kerekayasaan tersebut
seperti Teknik Sipil, Pertambangan, pengembangan Wilayah dan Tata Kota serta
Lingkungan, menyebabkan ilmu ini semakin banyak dipelajari, tidak saja oleh
mereka yang akan memperdalam bidang geologi sebagai profesinya, tetapi juga
bagi bidang lain yang profesinya mempunyai kaitan yang erat dengan bumi.
Degradasi
Iingkungan bumi sebagai akibat eksploitasi sumberdaya alam di berbagai tempat
di muka bumi saat ini telah menjadi isu sentral yang ramai dibicarakan dan
didiskusikan oleh para ahli Iingkungan, terutama yang berkaitan dengan
ketersedian dan keberlanjutannya sumber daya alam bagi generasi mendatang.
Disamping itu, kebutuhan dan penggunaan sumber daya alam yang tinggi dianggap
sebagal penyeb ab utama terjadinya efek pemanasan global yang pada akhirnya
berdampak pada kerusakan Iingkungan. Disamping itu, pertumbuhan penghunian
bumi, perpindahan, penyebaran dan konsentrasi manusia disuatu wilayah akan selalu menimbulkan per soalan
baru, terutama persoalan yang berkaitan dengan penyediaan kebutuhan sumber daya
alam. OIeh karena itu dalam proses perencanaan wilayah, ketersediaan sumber daya
alam harus menjadi pertimbangan utama di dalam menetapkan peruntukan lahan.
Pada dasarnya,
hubungan antara ilmu geologi dan lingkungan tidak dapat dipisahkan, mengingat
permasalahan lingkungan yang muncul sebagai akibat dan eksploitasi sumber daya
alam merupakan subyek dan obyek dan ilmu geologi. Geologi pada awalnya
merupakan ilmu yang kurang mendapat perhatian dari para ahli teknik maupun para
pembuat kebijakan. Ilmu ini mulai mendapat perhatian ketika eksploitasi sumber daya alam meningkat tajam dan berdampak pada
degradasi dan kerusakan lingkungan. Oleh karenanya, pengetahuan geologi sangat
upaya memanfaatkan sumber daya alam secara efektif dan efisien guna memenuhi
kebutuhan hidup manusia masa kini dan masa mendatang dengan seminimal mungkin
mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Dengan kata lain, geologi
dapat diartikan sebagai penerapan informasi geologi dalam pembangunan terutama
meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk meminimalkan degradasi lingkungan
sebagai akibat perubahan-perubahan yang terjadi dan pemanfaatan sumber daya
alam.
Berikut ini adalah
hal-hal yang perlu mendapat perhatian didalam mengeksploitasi sumber daya alam:
a) Bumi adalah suatu benda yang
terbatas, mempunyai dimensi yang dan tidak berubah (Sistem tertutup)
b) Persebaran sumber daya alam di bumi
tidak merata dan jumlahnya sangat terbatas
c)
Bumi
adalah suatu benda yang dinamis, dimana batuan, air dan udara bergerak dalam
suatu gerakan yang kontinyu.
d)
Bumi
beserta kejadian-kejadian yang bekerja di dalamnya ditentukan dalam ukuran waktu.
Proses-proses alam seperti gempa bumi, erupsi gunung api, banjir, longsoran
tanah, dan atáu gerakan lempeng dapat terjadi dalam waktu yang sangat cepat
maupun lambat (seperti tumbukan lempeng).
Permasalahan lingkungan
Pada hakekatnya permasalahan lingkungan
akan muncul ketika eksploitasi sumber daya alam mengabaikan prinsip-prinsip
pengelolaan yang berkelanjutan. Permasalahan lingkungan saat ini telah menjadi
isu global dan menjadi perhatian para peneliti maupun para pengambil keputusan.
Banyak tempat di muka bumi saat ini kondisi lingkungannya sangat buruk dan
sebagian besar dalam kondisi yang kritis. Penurunan kualitas lingkungan dapat
kita jumpai diberbagai belahan bumi, terutama di tempat-tempat dimana
eksploitasi sumber daya alam sudah tidak mengindahkan kelestarian lingkungan
dan pengelolaan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh lokasi yang telah
mengalami penurunan kualitas lingkungan akibat eksploitasi sumber daya mineral seperti
di lokasi tambang batubara di Kalimantan Timur, tambang tembaga di Papua, dan
tambang timah di Pulau Bangka.
Disamping itu eksploitasi sumber
daya hutan dan perubahan tata guna lahan yang terjadi di pulau Sumatra,
Kalimantan, dan Papua juga berdampak pada rusaknya struktur tanah dan sistem
hidrologi air tanah. Perubahan tata guna lahan yang terjadi di berbagai wilayah
dalam skala besar telah berakibat pada habitat fauna dan flora serta
terganggunya èkosistem. Masalah yang disebabkan oleh eksploitasi sumber daya
alam dapat kita saksikan diberbagai wilayah di dunia dan yang paling parah kondisinya
ada di Negara-negara berkembang. Meningkatnya
jumlah penghunian bumi telah berdampak pada meningkatnya kebutuhan
sumber daya alam.
Permasalahan yang sering dihadapi adalah bagaimana
mencukupi dan memenuhi kebutuhan sumber daya alam yang dibutuhkan oleh masyarakat
tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa sumber daya alam yang ada di suatu
wilayah jumlahñya sangat terbatas dan tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang
ada di wilayah tersebut.
Makassar adalah salah satu contoh wilayah yang sumber daya alamnya
sangat terbatas sehingga untuk memenuhi, dan mencukupi kebutuhan sumber daya
alamnya dipasok dari luar wilayah.
Beberapa kebutuhan sumber daya alam, seperti sumber daya air berasal Kab. Gowa, sedangkan kebutuhan sumber daya
mineral industri untuk bahan bangunan, seperti: batupasir, batukali, batubata, genteng, semen dan keramik berasal dari berbagai
daerah di luar Makasssar. Contohnya
saja Semen berasal dari Kab. Maros, Batupasir dan batukali berasal dari Kab.
Gowa.
Kunjungi ilhambirtaria.blogspot.com untuk melihat artikel-artikel geografi lainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar